Pergerakan Kinetic Art seperti kita kenal saat ini, bisa disebutkan bermula dari Alexander Calder bukannya dari Gabo atau Moholy-Nagy. Calder memecahkan problem tenaga penggerak lewat cara yang sekalian simpel, luwes serta riil, yakni dia memakai pergerakan udara. Jadi dia tidaklah perlu sembunyikan sumber tenaganya atau berupaya menjadikan satu kedalam karyanya. Pada awal th. 30-an dia mulai buat apa yang disebutnya mobile. Berbentuk lengkapnya terbagi dalam plat-plat logam datar yang dicat hitam serta putih, atau mungkin dengan beberapa warna primer, merah, kuning, serta biru. Plat-plat itu digantungkan pada tangkai serta disambungkan demikian rupa hingga plat-plat itu bisa bergerak bebas ke semua arah. Saat bergerak karna arus udara, pelat-pelat itu berputar-putar dengan lembut pada berbagai macam kecepatan serta membuat semacam lagu (irama musik) pergerakan.
Namun meskipun mobile karya Calder ada keselarasan dengan rencanasi Gabo mengenai seni rupa kinetik, inspirasi Gabo tidak terlihat punya pengaruh segera kepadanya. Calder hingga pada seni Kinetic Art lewat cara buat mainan. Pemakaian beberapa warna primernya mungkin saja datang dari Mondrian serta bentuk plat logam yang berikan spirit (jiwa) pada mobile datang dari Miro. Calder cukup lama jadi seniman Kinetik yang dipandang eksentrik. Bagaimanapun juga seni rupa kinetik bukanlah seni lukis ataupun seni rupa biasanya yang dipahami dengan tradisionil. Kelihatannya kurang serius ; menurut beberapa orang karya itu berada di toko mainan. Namun mulai sejak Perang Dunia II serta terutama mulai sejak th. 1950-an seni Kinetik Art sudah menarik perhatian banyak seniman. Walau demikian juga akan percuma apabila kita coba meringkas apa sajakah yang sudah dikerjakan pada 20 th. paling akhir. Karenanya dalam bahasan ini cuma juga akan diarahkan pada 4 sisi paling utama karya beberapa seniman Kinetik, yakni :
a. Karya yang menyangkut pergerakan riil.
b. Karya statis yang hasilkan dampak Kinetic Art lewat pergerakan pemirsa.
c. Karya yang menyangkut projectsi sinar.
d. Karya yang memerlukan partisipasi pemirsa.
08.12.00 Dan Mempunyai
0
komentar
Diposkan Oleh , Diterbitkan Pada
Judul artikel ini : Edwin's Gallery Kinetic Art Indonesian Contemporary Art Gallery artikel Edwin's Gallery Kinetic Art Indonesian Contemporary Art Gallery ini dengan url https://jejak-seo.blogspot.com/2017/09/edwins-gallery-kinetic-art-indonesian.html Bagikan jika artikel Edwin's Gallery Kinetic Art Indonesian Contemporary Art Gallery ini berguna
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentarlah Dengan Relevan, Bijak, dan Bertanggung Jawab :)Silahkan Berkomentar Secara Arif dan Bijak!!